Lima Makanan Paling Buruk di Muka Bumi
Sama halnya seperti makanan-makanan yang buruk untuk tubuh kita, makanan-makanan berikut ini juga mendatangkan malapetaka yang signifikan pada kesehatan planet Bumi. Ternyata, banyak makanan yang buruk bagi kita juga buruk bagi Bumi.
Roti putih.
Dengan mengonsumsi lima makanan ini, akan menciptakan ketegangan besar di planet kita, dan setiap satu dari makanan-makanan ini juga berpotensi mengancam kesehatan manusia.
Pilihan terbaik adalah dengan mengonsumsi makanan murni dan organik. Dan berikut adalah lima makanan yang buruk untuk kesehatan sekaligus buruk juga untuk kesejahteraan planet Bumi.
1. Makanan cepat saji.
Penggunaan kemasan makanan cepat saji, menunjukkan angka yang mengejutkan. Mulai dari sedotan, pembungkus, kotak, tas, sendok dan garpu plastik dan lain-lain. Organisasi Limbah di California melaporkan bahwa, pemeriksaan limbah makanan cepat saji di Austin, Texas pada tahun 2012 menunjukkan 85 persen yang dibuang di tempat sampah tidak bisa didaur ulang atau dijadikan pupuk kompos. Masalah ini tidak hanya terjadi di Austin saja. Para peneliti di Hongkong juga menemukan, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembuatan keju makanan cepat saji selama satu tahun sejajar dengan emisi yang dihasilkan antara 6,5 dan 19,6 kendaraan sport.
2. Makanan olahan.
Sama seperti makanan cepat saji, makanan olahan juga menggunakan kemasan dalam jumlah besar, seperti kertas dan plastik yang selalu berakhir di tempat sampah. Sebagian besar makanan olahan juga mengandung minyak sawit. Untuk menghasilkan minyak sawit, sekitar 30 mil persegi hutan dihancurkan di beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia, di mana 85 persen dari minyak sawit dunia berasal. Selain merusak pohon dan spesies tanaman, ratusan spesies hewan juga kehilangan rumah mereka. Pembuatan minyak kelapa sawit merupakan penyebab terbesar deforestasi dunia, dan menempatkan hutan hujan kita dalam keadaan bahaya.
3. Gula.
Di tahun 2004 World Wildlife Fund melaporkan bahwa, gula menjadi salah satu penyebab atas kehilangan keanekaragaman hayati dari tanaman lainnya. Setiap tahun, 145 juta ton gula diproduksi di seluruh dunia, hal ini berarti, selain membahayakan kesehatan kita, gula juga turut membahayakan bumi. World Wildlife Fund merangkum, "budidaya dan pengolahan gula berdampak buruk untuk lingkungan, seperti hilangnya habitat alami, penggunaan intesif air, penggunaan berat agro-kimia, pencemaran limbah dan polusi udara. Hal ini juga menyebabkan degradasi satwa liar, tanah, udara dan air."
4. Roti putih.
Proses pengolahan untuk mengubah tepung terigu menjadi tepung putih sangat merugikan lingkungan, baik energi, penggunaan sumber daya dan pelepasan bahan kimia. Selama pengolahan, tepung diputihkan menggunakan benzoil peroksida, kalium bromat dan gas klor dioksida. Ketiga bahan kimia ini dapat berakibat fatal bagi manusia dan hewan jika sampai tertelan, dan juga dapat merusak sistem organ jika terhirup dalam jumlah yang cukup besar atau bersentuhan dengan kulit.
5. Sirup jagung fruktosa tinggi.
Jagung monokultur yang ditanam untuk menghasilkan sirup jagung dengan fruktosa tinggi, biasanya dimodifikasi secara genetik dan bisa menghabiskan nutrisi dalam tanah. Untuk menanamnya kemungkinan akan menggunakan pupuk, herbisida dan pestisida. Salah satu herbisida yang umum digunakan pada tanaman jagung adalah atrazin, yang dapat mengubah hormon katak jantan, 75 persen dari mereka tidak dapat bereproduksi dan 10 persen benar-benar berubah menjadi betina, menurut sebuah studi oleh Universitas California, Berkeley di tahun 2010. Sekitar 80 juta pon herbisida diproduksi dan digunakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, terutama pada jagung dan gandum. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan jenis kelamin katak dan berpotensi menghilangkan populasi katak.
Roti putih.
Dengan mengonsumsi lima makanan ini, akan menciptakan ketegangan besar di planet kita, dan setiap satu dari makanan-makanan ini juga berpotensi mengancam kesehatan manusia.
Pilihan terbaik adalah dengan mengonsumsi makanan murni dan organik. Dan berikut adalah lima makanan yang buruk untuk kesehatan sekaligus buruk juga untuk kesejahteraan planet Bumi.
1. Makanan cepat saji.
Penggunaan kemasan makanan cepat saji, menunjukkan angka yang mengejutkan. Mulai dari sedotan, pembungkus, kotak, tas, sendok dan garpu plastik dan lain-lain. Organisasi Limbah di California melaporkan bahwa, pemeriksaan limbah makanan cepat saji di Austin, Texas pada tahun 2012 menunjukkan 85 persen yang dibuang di tempat sampah tidak bisa didaur ulang atau dijadikan pupuk kompos. Masalah ini tidak hanya terjadi di Austin saja. Para peneliti di Hongkong juga menemukan, emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembuatan keju makanan cepat saji selama satu tahun sejajar dengan emisi yang dihasilkan antara 6,5 dan 19,6 kendaraan sport.
2. Makanan olahan.
Sama seperti makanan cepat saji, makanan olahan juga menggunakan kemasan dalam jumlah besar, seperti kertas dan plastik yang selalu berakhir di tempat sampah. Sebagian besar makanan olahan juga mengandung minyak sawit. Untuk menghasilkan minyak sawit, sekitar 30 mil persegi hutan dihancurkan di beberapa negara, seperti Indonesia dan Malaysia, di mana 85 persen dari minyak sawit dunia berasal. Selain merusak pohon dan spesies tanaman, ratusan spesies hewan juga kehilangan rumah mereka. Pembuatan minyak kelapa sawit merupakan penyebab terbesar deforestasi dunia, dan menempatkan hutan hujan kita dalam keadaan bahaya.
3. Gula.
Di tahun 2004 World Wildlife Fund melaporkan bahwa, gula menjadi salah satu penyebab atas kehilangan keanekaragaman hayati dari tanaman lainnya. Setiap tahun, 145 juta ton gula diproduksi di seluruh dunia, hal ini berarti, selain membahayakan kesehatan kita, gula juga turut membahayakan bumi. World Wildlife Fund merangkum, "budidaya dan pengolahan gula berdampak buruk untuk lingkungan, seperti hilangnya habitat alami, penggunaan intesif air, penggunaan berat agro-kimia, pencemaran limbah dan polusi udara. Hal ini juga menyebabkan degradasi satwa liar, tanah, udara dan air."
4. Roti putih.
Proses pengolahan untuk mengubah tepung terigu menjadi tepung putih sangat merugikan lingkungan, baik energi, penggunaan sumber daya dan pelepasan bahan kimia. Selama pengolahan, tepung diputihkan menggunakan benzoil peroksida, kalium bromat dan gas klor dioksida. Ketiga bahan kimia ini dapat berakibat fatal bagi manusia dan hewan jika sampai tertelan, dan juga dapat merusak sistem organ jika terhirup dalam jumlah yang cukup besar atau bersentuhan dengan kulit.
5. Sirup jagung fruktosa tinggi.
Jagung monokultur yang ditanam untuk menghasilkan sirup jagung dengan fruktosa tinggi, biasanya dimodifikasi secara genetik dan bisa menghabiskan nutrisi dalam tanah. Untuk menanamnya kemungkinan akan menggunakan pupuk, herbisida dan pestisida. Salah satu herbisida yang umum digunakan pada tanaman jagung adalah atrazin, yang dapat mengubah hormon katak jantan, 75 persen dari mereka tidak dapat bereproduksi dan 10 persen benar-benar berubah menjadi betina, menurut sebuah studi oleh Universitas California, Berkeley di tahun 2010. Sekitar 80 juta pon herbisida diproduksi dan digunakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, terutama pada jagung dan gandum. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan jenis kelamin katak dan berpotensi menghilangkan populasi katak.
Komentar
Posting Komentar