Kolam Renang Paling Jorok dan Paling Padat di Dunia
Bagi kebanyakan warga China, kolam renang hanya digunakan untuk berelaksasi mendinginkan badan, bukan untuk berkompetisi.
Selama hari-hari puncak musim panas, ketika panas menjadi tak tertahankan, pengunjung kolam renang di China meledak. Ribuan orang melompat ke dalamnya untuk menghindari panas terik.
Saking panasnya, bahkan muncul istilah "boiling dumplings" (pangsit mendidih) yang kerap digunakan masyarakat setempat untuk menggambarkan kondisi ini. Istilah ini dipakai lantaran kolam renang umum pada saat musim panas akan sangat ramai. Tak ada satu pun pengunjung yang dapat berenang. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah berdiri di tempat.
Kurangnya fasilitas kolam renang adalah alasan utama mengapa kolam renang umum begitu ramai di China. Karena ini pula, orang kesulitan untuk memenuhi hobi renang mereka sepanjang tahun.
"Banyak pemerintah daerah tidak dapat menghasilkan cukup uang dari kolam renang indoor untuk menjalankannya sepanjang tahun," kata Zhang Zeduan, Wakil Kepala Hongkou Public School.
Namun jumlah fasilitas kolam renang umum kian bertambah seiring banyaknya pusat olahraga atau rekreasi yang turut menyediakan kolam renang di dalamnya.
Beberapa kolam renang yang mereka buat sangat besar. Salah satunya, "The Dead Sea of China" yang merupakan kolam renang air asin di Daying, Provinsi Sichuan. Kolam renang ini terinspirasi oleh Laut Mati di Timur Tengah.
Kolam renang ini meliputi area seluas 30.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 10.000 pengunjung sekaligus. Kolam renang besar lainnya berada di distrik Yao Stink, yang mampu menampung hingga 230.000 perenang dalam satu waktu.
Jumlah pengunjung yang melampaui batas kewajaran membuat kolam renang di China dijuluki sebagai kolam renang terpadat sekaligus terjorok di dunia.
Bahkan, menurut laporan Kementerian Kesehatan China pada tahun lalu, dari 5.639 kolam renang umum yang diuji di 24 provinsi China, 10 persen kolam di antaranya mengandung urea yang melebihi batas aman. Urea ini berasal dari urin-urin para perenang.
Penelitian juga membuktikan bahwa total persentase bakteri dalam kolam renang umum di China bisa mencapai 92,3 persen. Sementara bakteri coli dapat mencapai 96,9 persen.
Hal ini bisa berakibat fatal. Pada tahun 2008 saja, satu orang dinyatakan meninggal dan 3.158 perenang kritis akibat tak sengaja menelan air kolam yang telah bercampur air seni dan tinja dari 47.000 perenang di kolam renang Mao Mao Municipal Pool, Beijing.
Komentar
Posting Komentar